PERTANYAAN:
- Sebagai Siswa Kelas XII, Bagaimana anda melihat Teman / Guru menggunakan bahasa Indonesia?
- Menurut kalian, bisakah bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional. Dengan catatan bahasa daerah tidak boleh dipakai lagi.
- Carilah fakta-fakta yang mendukung hal ini!
PENDAPAT
- Dalam belajar mengajar maupun berkomunikasi, masih banyak Guru dan siswa lain yang belum menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Bahkan masih ada guru yang menggunakan bahasa daerahnya dalam menyampaikan materi pelajarannya. Begitu juga dengan siswa, banyak siswa yang menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi dengan guru maupun dengan sesama teman. Mereka seolah-olah tidak mementingkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang haeus digunakan dimana dan kapan saja. Intinya bahwa bahasa Indonesia diforum resmi belum digunakan secara baik dan benar.
- Kami sangat setuju dan bangga apabila bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa internasional. Tapi jika syarat untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional harus menghilangkan bahasa daerah itu patut disayangkan. Apabila bahasa Indonesia dijadikan bahasa Internasional dengan menghilangkan bahasa daerah. Itu sama saja menghapus cerminan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa / telah mengurangi budaya bangsa yang tercermin dalam Semboyan "Bhineka Tunggal Ika".
Jika bahasa daerah dijadikan bahasa Internasional. Bahasa daerah dapat ditinggalkan dalam percakapan sehari-hari. Namun, dalam acara adat tetap harus digunakan. Karena, bahasa daerah merupakan kekayaan dan kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia dimata dunia.
- A.Fakta yang ada dilapangan menyatakan bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa Internasional
Ada wacana yang belakang berhembus, agar bahasa Indonesia menjadi bahasa ASEAN tak terbantahkan lagi. Ihwal tersebut kembali mengemuka saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 ASEAN yang brlangsung di Jakarta, 7-8 Mei 2011.Ketua DPR Marzuki Alie juga mengatakan. Majelis Antarparlemen ASEAN (AIPA) kemungkinan akan mencantumkan ketentuan dlam statute AIPA yang menyatakan bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN. Sebagian besar delegasi AIPA menerima usulan Indonesia untuk mencantumkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi atau bahasa kerja di kawasan ASEAN.
Berbicara mengenai Bahasa Indonesia yang akan digunakan dalam komunitas ASEAN, tentu sangat strategis karena sepertiga penduduk ASEAN memakainya. Apalagi Indonesia, sebagai kepulauan terbesar di ASEAN. Ditambah lagi populasi Indonesia begitu fantastis. Ini langkah awal untuk mendorong semakin terjualnya Indonesia dalam kancah global.Fakta selanjutnya, menurut pengakuan dari seorang pejabat Kementrian Luar Negri Indonesia, Andri Hadi. Saat ini ada 45 negara yang mengajarkan bahasa Indonesia kepada para pelajarnya. Antara lain, Australia, Amerika, Kanada, dan Vietnam.
Mengambil contoh dari Australia, pejabat tersebut menjelaskan, bahasa Indonesia menjadi bahasa popular ke-4. Ada sekitar 500 sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia . sehingga anak-anak SD Kelas VI sudah ada yang bisa berbahasa Indonesia.Sementara itu, di Vietnam, telah mengumumkan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua secara resmi pada bulan desember 2007. Vietnam adalah anggota ASEAN pertama yang menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kedua di negaranya.
B. Fakta Dilapangan yang menyatakan Bahasa Indonesia Diragukan untuk menjadi bahasa Internasional
- Bahasa terbesar penggunaannya di Asia yaitu Mandarin saja, sangat sulit diterima dibagian Asia lainnya. Kecuali, Asia Timur dan Tenggara. Apalagi Bahasa Indonesia.
- Bahasa Spanyol adalah bahasa terbesar penggunaannya setelah bahasa Inggris. Namun, karena Negara penggunanya adalah orang-orang miskin dari segi ekonomi, maka bahasa ini tidak berlaku di Negara-negar bukan jajahan Spanyol.
- Bahasa Arab adalah bahasa terbesar penggunaannya di Asia Barat dan Afrika bagian utara. Tetapi bahasa ini kaitannya sangat erat bagi suatu agama dan budayanya. Maka menimbulkan "paronia" dibanyak Negara yang tidak beragama tersebut.
- Bahasa Urdu adalah bahasa terbesar kedua penggunaannya di Asia (India, Nepal, Pakistan, Bangladesh, Srilangka, Maladewa) setelah Mandarin. Tetapi karena erat kaitannya dengn suatu agama. Maka "resistensi" penolakan dari Negara-negara yang tidak beragama itu sangat besar.
- Bahasa Indonesia, yang merupakan "campuran" dari banyak bahasa asing (karena miskinnya kosakata). Jadi menjadi bahasa Internasioanal mungkin hanya sebuah mimpi. Tanyakan saja pada semua orang Indonesia, seberapa pentingkah bahasa Indonesia sekarang? Mungki jawabannya hanya 30 % saja, sisanya bahasa daerah dan bahasa Inggris.
